Matamu isyaratkan pedih
mulutmu berkata dalam lirih
peluhmu menunjukkan letih
bayanganmu menyisakan sedih
bukan main perjuanganmu
mencari hidup yang bisu
di bawah dinginnya sinaran lampu
yang menyiksa seperti paku
walau usia tak layak
kau tetap berjuang dalam serak
mengharap dentingan perak
dari mereka yang sedikit tergerak
aku tak bisa menahan perih
melihatmu bermain letih
semoga hati yang bersih
memberimu keajaiban putih
No comments:
Post a Comment